Hanya Orang Bodoh Yang Suka Membaca
Buku, benda mati yang bisa menghidupkan. Buku memang tidak bergerak, tidak tumbuh dan bisa rusak jika tidak terawat. Namun kalau kita baca, buku akan menghidupkan pembacanya, menambah pengetahuan, melihat ke luar dunia yang luas. Buku memang benda mati, namun kalau dibaca ilmu di dalamnya akan terus hidup.
Berbicara tentang buku, ada orang yang suka membaca, ada pula yang tidak. Tidak ada yang salah dengan itu. Pada umumnya buku merupakan gudang ilmu, artinya semakin sering membaca buku, semakin tambah pula ilmu yang kita dapatkan. Namun bukan berarti orang yang suka membaca buku adalah orang pintar, justru sebaliknya. Orang yang suka membaca hanyalah orang bodoh.
Hanya orang bodoh yang suka membaca buku, itu sebabnya ia membaca. Ia ingin menambah ilmunya supaya tidak bodoh lagi. Setelah membaca satu buku, bukannya tambah pintar ia malah tambah bodoh. Menyedihkan sekali. Akhirnya dia baca buku lagi sampai banyak buku ia baca, dan tetap saja, ia masih bodoh.
Membaca hanya akan membuat orang menjadi bodoh, namun hal itu yang membuatnya tidak pernah berhenti belajar.
Berbeda dengan orang pintar. Mereka yang sudah pintar tidak perlu lagi mencari ilmu lain. Buat apa? Kan sudah pintar. Orang sudah pintar biasanya lebih suka menggurui orang lain, kenapa? Tentu saja karena ia lebih pintar dan dan yang diguruinya adalah orang bodoh. Dan tidak jarang, orang pintar itu hidupnya selalu benar. Dia benar, karena dia pintar, ilmunya banyak, serba tahu. Itu sebabnya dia tidak pernah mencari ilmu. Jangan pernah dikritik, orang pintar tidak menerima hal itu.
Semua yang membaca tulisan di atas, saya yakin mengerti maksud saya. Membaca bukan berarti menjadi bodoh. Yang saya maksudkan adalah, mereka yang benar-benar pintar akan merasa bodoh dan tidak pernah berhenti mencari ilmu. Selalu belajar dan merasa rendah hati, seperti ibarat pohon padi, semakin berisi semakin merunduk.
Sementara orang kalau sudah merasa pintar biasanya cenderung sudah puas dan tidak pernah belajar. Tidak jarang, orang seperti itu merasa dirinya sudah benar dan tidak terbuka terhadap kritik. Orang merasa pintar cenderung suka meremehkan orang lain. Bisa jadi orang merasa pintar akan berbuat sewenang-wenang dan merugikan orang lain. Ingin menonjolkan kepintarannya dan haus akan pujian. Dan yang pasti, orang yang merasa pintar akan selalu mencari pengakuan dari orang lain.
Kata pepatah mengatakan, "Carilah ilmu sampai ke negeri China". Pepatah Arab saja mengatakan seperti itu, artinya carilah ilmu meskipun jauh bahkan sampai ke negeri orang. Kenapa China, karena pada saat itu China merupakan peradaban yang paling maju. Banyak orang Arab yang mengambil ilmu dari negeri ini diantaranya ketabiban, kertas, dan bubuk mesiu. Itu sebab terciptanya pepatah itu, mohon dikoreksi kalau saya salah.
Mmm. . .
Melalui artikel ini sebenarnya saya ingin mengajak pembaca untuk meningkatkan hobi membaca, mengingat minat baca di Indonesia yang masih sangat rendah. Saya sendiri adalah orang yang baru mulai untuk membudayakan diri untuk membaca belum lama ini. Dan untuk orang-orang yang sudah pintar dan memiliki banyak ilmu, mohon digunakan kepintarannya untuk hal-hal yang baik. Jangan menggunakan kepintaran untuk membodohi orang lain. Ilmu yang kita dapatkan akan dipertanggungjawabkan pada saatnya nanti di akhirat.
Dan semoga ilmu yang kita pelajari di dunia ini bisa diterapkan dan digunakan untuk kebaikan. Semoga kita menjadi orang yang selalu rendah hati, selalu intropeksi diri. Semoga kita terhindar dari sifat sombong dan suka pamer.
Nb: Artikel di kategori Motivasi hanya untuk memotivasi diri saya sendiri. Namun, tentu saja semoga bisa berguna bagi siapa saja yang membacanya.
Posting Komentar
Posting Komentar