Kamu Insomnia? Ini Efeknya Bagi Tubuh dan Otak
Tidur nyenyak merupakan sebuah dambaan bagi banyak orang. Namun bagi beberapa orang, tidur nyenyak hanyalah sebuah angan-angan. 'Kapan ya, aku bisa tidur nyenyak?'. Salah satu penyebabnya adalah insomnia. Insomnia banyak dialami oleh remaja maupun yang sudah dewasa. Penyebabnya bisa dari banyak faktor seperti,
1. Galau
2. Banyak pikiran
3. Gelisah
4. Pengaruh obat-obatan
5. Bermain gadget sebelum tidur
6. Bangun tengah malam kemudian teringat mantan, hingga
7. Infeksi cacing kremi
Beberapa hal di atas hanya sedikit penyebab insomnia yang saya tahu. Untuk penyebab insomnia yang lain bisa kamu browsing sendiri saja ya. Hehe.
Nah, berdasarkan penelitian terbaru, 90% orang yang insomnia juga mengalami masalah kesehatan, seperti hipertensi, jantung, diabetes.
Selain itu, insomnia juga memeliki efek berbahaya bagi tubuh dan otak. Dilansir dari laman Bright Side, ada beberapa hal yang terjadi pada tubuh dan otak saat kamu mengalami insomnia.
1. Tubuh bereaksi lebih lambat
Insomnia menyebabkan tubuh mengalami kelelahan. Hal itu membuat kamu tidak disarankan untuk mengemudi. Mengemudi saat insomnia sama halnya dengan mengemudi dalam keadaan mabuk. Berdasarkan data dari Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional, (panjang banget yak! :v) mengantuk mengakibatkan sekitar 100.000 kecelakaan mobil dan 7.000 kematian.
Tak hanya saat berkendara, kurang tidur juga meningkatkan kecelakaan di tempat kerja. Dari hasil penelitian, mereka yang kurang tidur lebih sering mengalami kecelakaan di tempat kerja daripada yang cukup tidur.
2. Mempengaruhi fungsi kognitif
Tak hanya tubuh yang bergerak lebih lambat, proses kognitif pun menjadi lambat saat kamu kurang tidur. Sering mengalami insomnia membuat kamu sulit berkonsentrasi, penalaran, pemecahan masalah, hingga menurunkan tingkat kewaspadaan.
Kelelahan yang terjadi pada tubuh merusak fungsi kognitif secara signifikan. Ini tentu akan menganggu proses belajar di sekolah atau menganggu pekerjaan. Insomnia juga bisa membuat kamu menjadi pelupa atas apa yang telah kamu alami.
3. Meningkatkan gejala depresi
Insomnia dan depresi seperti satu lingkaran yang berkaitan satu sama lain. Terkadang saat depresi membuat seseorang mengalami insomnia lalu saat insomnia, pikiran akan lebih mudah mengalami gangguan depresi.
Berdasarkan penelitian, orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap hari didiagnosis mengalami kecemasan. Masih dari hasil penelitian yang serupa, orang yang insomnia lima kali lebih beresiko mengalami gejala depresi dari orang yang tidak mengalami insomnia.
4. Penuaan dini
Ketika kamu insomnia, tubuh akan melepaskan hormon kortisol. Hormon ini akan menghancurkan kolagen pada kulit yang berfungsi untuk membuat kulit tetap kencang.
Kurang tidur membuat kulit lebih longgar, garis kerutan muncul lebih cepat dan menimbulkan kantung mata.
5. Menaikkan berat badan
Insomnia meningkatkan nafsu makan dan rasa lapar. Hal ini tentu membuat seseorang mengalami obesitas. Berdasarkan penelitian, orang yang tidur kurang dari 7 jam setiap hari beresiko dua kali lipat mengalami obesitas.
nb: kalau kamu orang yang kurus, jangan gunakan cara ini untuk menaikkan berat badan
6 Kehilangan memori otak
Saat tidur, otak akan menciptakan gelombang riak lebih tajam yang bertanggung jawab untuk konsolidasi memori. Gelombang ini berkemampuan menghubungkan kenangan dan mentransfer informasi baru dan memori pendek ke memori panjang dari otak yang tersimpan.
Ketika kamu tidak cukup tidur, otak hanya kan menyimpan kenangan untuk sementara dan mencegah untuk mengingat kenangan jangka panjang. Itu akan membuat kamu menjadi pelupa.
nb: jangan salah gunakan cara ini untuk melupakan memori kenangan bersama mantan.
Insomnia memiliki efek berbahaya bagi tubuh baik jangka pendek maupun panjang. Kalau kamu mengalami insomnia, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Posting Komentar
Posting Komentar