Membangun Daerah 3T Untuk Wujudkan Indonesia Maju dan Sejahtera
Terdiri lebih dari 17.000 pulau, Indonesia membentang luas dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.
Wilayah darat Indonesia memiliki luas hingga 1.919.000 km² lebih luas dari wilayah Eropa Barat yang memiliki luas 1.500.000 km² dan dihuni oleh 11 negara yaitu Austria, Belanda, Belgia, Irlandia, Jerman, Liechtenstein, Luksemburg, Monako, Prancis, Swiss, dan United Kingdom.
Infografis by: https://www.goodnewsfromindonesia.id/infographic/tahukah-anda-seberapa-luas-indonesia |
Saking luasnya, terbang dari Aceh menuju Papua memerlukan waktu 9 jam 15 menit atau setara dengan terbang dari London menuju Istanbul. Tidak hanya wilayahnya yang luas, Indonesia juga punya banyak sekali keanekaragaman. Terdapat 714 suku di Indonesia dan punya 668 bahasa daerah. Indonesia juga merupakan negeri yang memiliki kekayaan hayati dan non hayati yang melimpah. Sumber daya alam yang diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui banyak tersedia di Indonesia.
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman
-Kolam Susu - Koes Plus-
Meskipun Indonesia negeri yang kaya, namun ada segudang masalah yang masih harus diperbaiki untuk mewujudkan rakyat yang makmur dan sejahtera. Salah satunya adalah pembangunan yang masih belum merata di beberapa wilayah Indonesia terutama daerah 3T. Pembangunan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam kemajuan sebuah daerah.
Kuteringat game SimCity BuildIt yang pernah ku mainkan beberapa waktu yang lalu. Game ini merupakan game simulasi membangun kota di smartphone. Di dalam game ini kita dituntut untuk membangun kota dan menjaga tingkat kebahagiaan penghuninya. Nah, untuk membahagiakan penghuni di kota yang sedang dibangun, kita juga harus membangun fasilitas seperti pembangkit listrik, air bersih, keamanan, pemadam kebakaran, hingga sekolah, dan tempat beribadah. Kalau tidak, nanti akan muncul berbagai masalah yang akhirnya membuat penghhuni kota tidak bahagia dan meninggalkan rumahnya.
Memang itu cuma dalam game, tapi poinnya sama, yaitu untuk memajukan sebuah wilayah atau negara, pembangunan harus merata sehingga tidak ada daerah yang tertinggal. Apalagi untuk daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) ini kan menjadi terasnya Indonesia. Masa teras yang berbatasan dengan tetangga dibiarkan ala kadarnya begitu saja.
Dalam beberapa tahun ini, pemerintah terus mengejar pembangunan daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Di tahun 2019 ini saja, pemerintah Republik Indonesia punya target mengentaskan 80 kabupaten kota tertinggal. BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dan produk unggulan desa adalah dua program yang dicanangkan pemerintah untuk mengentaskan daerah-daerah tertinggal.
Begitupun daerah yang berbatasan langsung dengan negara lain. Daerah yang seharusnya menjadi teras Indonesia malah masih minim fasilitas. Program BUMDes dan produk unggulan desa takkan bisa berjalan dengan lancar tanpa infrastruktur penyokong lainnya. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kemendesa PDTT terus membangun akses jalan, mengembangkan sarana dan prasarana, menyediakan air bersih, aliran listrik, fasilitas kesehatan, dan berbagai fasilitas penunjang lainnya.
Dengan membangun fasilitas yang lengkap, suatu daerah diharapkan mampu menjadi daerah yang mandiri, apalagi sudah ada BUMDes dan produk unggulan desa di setiap daerah. Bertahap, daerah yang sudah dibangun akan menjadi daerah yang berkembang, yang kemudian akan naik lagi menjadi daerah maju nantinya.
Berkat usaha keras pemerintah, beberapa daerah 3T kini sudah terangkat menjadi daerah yang mandiri dan berkembang.
Pembangunan infrastruktur dan fasilitas di daerah juga harus berjalan lurus dengan meningkatnya kualitas sumber daya manusianya. Sehingga menciptakan manusia-manusia yang siap untuk bersaing di tengah gempuran teknologi yang berkembang pesat supaya tidak tertinggal.
Pendidikan menjadi hal penting untuk meningkatkan sumber daya manusianya. Masalah yang dihadapi adalah terkendala fasilitas yang seadanya bahkan cenderung tidak layak. Kualitas pendidikan di kota dan di daerah 3T begitu kontras. Di tengah kemajuan teknologi, pendidikan di daerah tertinggal masih menggunakan sistem konvensional. Guru masih mengajar dengan berceramah tanpa fasilitas pendukung yang memadahi. Minimnya sarana dan prasarana ini juga membuat kurikulum yang diterapkan sebuah sekolah menjadi tidak sesuai standar pendidikan yang semestinya.
Belum lagi ditambah dengan jarak dan medan terjal yang harus ditempuh para pelajar yang kadang harus berjalan kaki hingga beberapa kilometer untuk mengenyam pendidikan. Selain itu, negara kita juga masih kekurangan tenaga pendidik untuk daerah tertinggal dan terpencil.
Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan harus segera selesai secepatnya untuk meningkatkan mutu dan kualitas manusianya. Ditambah, minat anak-anak daerah tertinggal cenderung kurang karena melihat kondisi yang ada dan segala permasalahan yang masih membelit. Dengan terbangunnya semua fasilitas penunjang pendidikan, diharapkan mampu meningkatkan minat anak-anak untuk sekolah.
Namun ku sadari semua butuh proses untuk menyelesaikan permasalahan itu semua. Aku yakin nantinya daerah 3T bisa terangkat dan menjadi daerah yang mandiri dan maju.
Dalam upaya memajukan Indonesia dengan membangun daerah terdepan, terluar, dan tertinggal ini juga tidak serta merta dilakukan oleh pemerintah. Usaha ini juga dilakukan oleh banyak pihak swasta. Ini membuktikan banyak orang sadar dengan rasa nasionalisme untuk ikut serta memajukan Indonesia dan mewujudkan rakyat yang sejahtera.
Salah satunya adalah KORINDO yang merupakan perusahaan di bidang industri untuk pasar Asia Tenggara. Perusahaan ini telah diakui atas pengembangan sumber daya hutan yang baik dan telah berkontribusi banyak untuk perkembangan ekonomi mikro dan makro di Indonesia.
Berdiri sejak 50 tahun lalu, KORINDO terus mengembangkan usahanya dan berhasil mengembangkan industri ramah lingkungan dengan nilai ekonomi yang diperoleh dari hutan. Inilah beberapa kontribusi KORINDO di bidang industri, perkebunan, dan petanian selama 50 tahun ini.
- Mulai mengembangkan bisnis wood plank di tahun 1969
- Mendirikan perusahaan plywood di tahun 1979
- Mulai memproduksi kertas daur ulang di tahun 1984
- Merambah ke bisnis perkebunan di tahun 1993
- Memulai bisnis kelapa sawit di tahun 1995
- Mulai menanam pohon kelapa sawit di tahun 1998
- Membangun industri kayu terpadu di tahun 2013
- Masuk ke industri pertanian dengan proyek percontohan penanaman padi di Merauke tahun 2016
Melalui program CSC (Corporate Social Contribution), KORINDO telah melakukan banyak hal untuk turut serta memajukan daerah 3T di Indonesia.
1. Menciptakan Lapangan Pekerjaan di Asiki
Asiki merupakan distrik bisnis utama di Papua. KORINDO telah berkontribusi memperkerjakan lebih dari 10.000 pekerja di Asiki. KORINDO juga telah membangun pusat pengembangan keahlian penduduk lokal.
2. Membangun Klinik Kesehatan di Asiki
Minimnya fasilitas kesehatan di Asiki membuat tingginya kasus kematian ibu melahirkan di sana. Selain itu, wabah gizi buruk yang melanda juga sulit ditangani karena minimnya sarana kesehatan. Karena hal itu, KORINDO membangun klinik kesehatan pertama di ASIKI yang beroperasi full 24 jam.
Hadirnya Klinik Asiki bisa segera menangani kasus gizi buruk dan angka kematian ibu melahirkan juga turun. Tidak hanya melayani pasien yang datang ke klinik, dokter di klinik Asiki pun sering memberikan penyuluhan kesehatan lewat sekolah, radio, hingga keliling masuk pelosok-pelosok desa.
Klinik ini dibangun pada tanggal 2 September 2017 lalu. Meskipun belum lama dibangun, namun Klinik Asiki saat ini menjadi klinik terbesar yang punya fasilitas modern dan menjadi andalan bagi masyarakat sekitar. Bahkan warga dari negara tetangga, Papua New Guinea banyak yang datang untuk berobat di Klinik Asiki.
3. Perusahaan Perintis Dalam Pelestarian Lingkungan
Sebagai perusahaan perintis dalam pelestarian lingkungan, KORINDO berupaya menjaga alam supaya tetap lestari. Salah satunya adalah dengan mengadakan kegiatan bersih-bersih sungai di Hari Sungai Nasional dan melakukan penanaman pohon di Hari Lingkungan Nasional. Dalam hal ini, KORINDO melibatkan karyawan dan masyarakat sekitar untuk turut serta dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.
4. KORINDO Membangun Kehidupan Harmonis dan Berkelanjutan
Kontribusi KORINDO untuk mengangkat daerah perbatasan sebagai teras negeri begitu terasa. Pembangunan infrastruktur pemberdayaan ekonomi, pendidikan, tempat ibadah, peningkatan kualitas SDM dengan membangun berbagai Balai Latihan Kerja (BLK), kesehatan, dan masih banyak lagi.
Raih Penghargaan Padmamitra Award
Tahun 2018, KORINDO meraih penghargaan Padmamitra Award lewat salah satu unit bisnisnya di Papua yakni PT Tunas Sawa Erma (TSE) dalam kategori penanganan keterpencilan oleh Kementrian Sosial Republik Indonesia. Padmamitra Award sendiri merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan negara kepada perusahaan atas kontribusi dan usahanya dalam memerhatikan kondisi sosial masyarakat yang mana penilaian dilakukan langsung oleh Kemensos dengan forum CSR Kessos.
Pembangunan daerah perbatasan, daerah terdepan, terluar, dan tertinggal memang sangat penting. Apalagi daerah tersebut merupakan terasnya Indonesia dan berbatasan langsung dengan negara lain. Tentunya, jika pembangunan sudah merata di semua wilayah, masyarakat Indonesia juga pasti lebih baik dan lebih sejahtera tentunya.
Untuk mewujudkannya, kita juga tidak bisa mengandalkan pemerintah saja. Kepedulian dari pihak swasta terhadap kehidupan sosial dan ekonomi seperti yang telah dilakukan oleh KORINDO juga sangat membantu dalam upaya pemerataan pembangunan. Kita sebagai orang biasa juga bisa turut serta dalam membangun daerah 3T, minimal kita bisa mendukung pihak-pihak terkait dalam memajukan negeri ini.
Aku yakin, Indonesiaku ini negeri yang kaya raya, makmur. Akan ada saatnya kita bisa bersaing dengan negara-negara maju dan menjadi negara maju. Yang pasti, semua butuh proses dan usaha keras untuk mewujudkan itu semua.
Eh, tidak terasa sudah sore saja. Sebentar lagi tiba saatnya berbuka puasa. Saatnya mandi, siap-siap ngabuburit. Muehehehe...
Referensi tulisan dan gambar:
https://korindonews.com/bappenas-industri-kelapa-sawit-serap-162-juta-tenaga-kerja/
https://korindonews.com/korindo-asiki-clinic-named-the-best-clinic-in-papua/
https://korindonews.com/korindo-assists-farmers-manage-farmland-papua/
https://korindonews.com/korindo-papua-teaches-vegetable-planting-to-community/
https://news.okezone.com/read/2018/03/07/340/1869318/infrastruktur-masih-tertinggal-pemkab-mappi-minta-bantuan-pemerintah-pusat
https://finance.detik.com/foto-bisnis/d-3802222/aihh-cantiknya-jalan-trans-papua-meliuk-liuk-di-tepi-pantai
https://korindonews.com/border-building-to-becomes-a-terrace-of-indonesia/
https://korindonews.com/change-for-indonesia/
https://www.korindo.co.id/group-profile/?lang=id#sekilas
Posting Komentar
Posting Komentar