Samsung Galaxy Note 10 dan 10+ Rilis, Desainnya Mantul
Tanggal 8 Agustus 2019 kemarin adalah hari bersejarah untuk Samsung karena pada di tanggal tersebut mereka resmi merilis flagship terbarunya Samsung Galaxy Note 10 dan 10+ di New York, Amerika Serikat. Tumben sekali Samsung merilis dua sekaligus untuk seri Note-nya.
Seri Note 10 kali ini membawa banyak perubahan dari kakaknya yang juga sukses di pasaran, Samsung Galaxy Note 9. Salah satu perubahan yang mencolok dari generasi sebelumnya adalah desainnya yang menurut saya semakin keren.
Baik Note 10 maupun Note 10+ mempunyai desain yang hampir sama, hanya saja beda ukuran dan jumlah kamera di bagian belakang bodinya.
Desain kedua seri Note terbaru ini terlihat lebih elegan dengan bezel layarnya yang semakin tipis. Dari depan, kita bisa melihat layar memenuhi bodinya dan hanya menyisakan bezel tipis dan sebuah 'tompel' untuk meletakkan kamera depannya.
Saking tipisnya bezel seri Note 10 ini, rasio screen-to-body-nya mencapai 91%.
Layar infinity-O yang diletakkan di bagian tengah dipadukan dengan layar dan bezel yang tipis membuatnya seperti wanita India. Saya sih lebih suka desain 'tompel'-nya Samsung Galaxy S10 yang memasang kamera depannya di pojok atas. Itu hanya pendapat saya pribadi saja yaaa, tapi tetap saja desain Note 10 series ini tetep keren banget kok.
Soal layar, tidak perlu diragukan lagi untuk smartphone kelas flagship dari Samsung. Seri Note 10 ini menggunakan teknologi layar Dynamic AMOLED.
Lain tampak depan, begitupun tampak belakang. Jika pada Note 9 Samsung memasang modul kameranya berjejer ke samping, kini Samsung memasangnya dengan berjejer ke bawah. Kita juga tidak akan menemukan sensor fingerprint di belakang bodinya karena Samsung sudah menggunakan teknologi fingerprint di dalam layar.
Samsung menghadirkan tiga varian warna untuk Galaxy Note 10+, yakni Aura Glow, Aura Black, dan Aura White. Sementara untuk Galaxy Note 10 hanya punya dua varian warna, Aura Black dan Aura Glow saja.
Ngomong-ngomong, Aura White-nya bikin naksir tuh.
Pada bagian bawah bodinya, kita akan menemukan port USB tipe C, speaker, mikrofon, dan wadah S-Pen khas seri Galaxy Note. Ah, sayang sekali Samsung membuang port audio jack 3.5mm pada seri Note kali ini.
Alasan dihilangkannya port audio jack ini adalah untuk menambah kapasitas baterainya sebesar 100mAh. Selain guna menambah 100mAh baterai, alasan lainnya adalah untuk meningkatkan performa haptic vibration system.
Hmm, alasan itu sepertinya tidak cukup untuk mereka yang lebih suka memakai earphone kabel.
Hadir dengan dua seri Note 10, lantas apa yang membedakan Samsung Galaxy Note 10 dengan Samsung Galaxy Note 10+?
Selain harganya yang terpaut hingga Rp 5 juta, tentu saja tidak hanya karena perbedaan ukuran. Samsung Galaxy Note 10 ini dijual di Indonesia dengan harga Rp 13.999.000 (8GB/256GB), Samsung Galaxy Note 10+ (12GB/256GB) dijual dengan harga Rp 16.499.000, sedangkan untuk varian tertingginya (12GB/512GB) dijual dengan harga Rp 18.999.000.
Yang paling ketara dari keduanya adalah ukuran dan bobotnya, Note 10 memiliki ukuran 6,3 inci dengan bobot 168 gram sedangkan Note 10+ 6,8 inci dengan bobot 196 gram.
Untuk menjaga kualitas pandangan pada layar yang berbeda ukuran, maka resolusinya pun dibuat berbeda. Note 10 beresolusi 2.280 x 1.080 piksel sedangkan Note 10+ beresolusi 3.040 x 1.440 piksel.
Perbedaan yang bisa langsung dirasakan selanjutnya adalah jumlah dan fitur kamera yang dimiliki seri Note 10 ini.
Yah, walaupun sebenarnya konfigurasinya hampir sama. Keduanya sama-sama terdiri dari kamera ultra wide beresolusi 16MP dengan aperture f/2.2 yang bisa mengambil objek dengan angle hingga 123 derajat. Kamera wide beresolusi 12MP dengan dual aperture f/1.5 dan f/2.4 view angle 77 derajat. Kehadiran kamera telephoto 12MP dengan bukaan f/2.1 juga turut membuat seri Note 10 ini patut dipertimbangkan.
Yang membedakan kamera Note 10 dan Note 10+ ini adalah hadirnya satu kamera tambahan yang berfungsi sebagai sensor ToF (Time of Flight) yang disebut Samsung sebagai depthvision camera VGA. Fungsinya sendiri adalah memindai kedalaman dan jarak objek foto dari kamera.
Galaxy Note 10 memiliki kapasitas baterai yang lebih kecil, 3.500 mAh. Sementara Note 10+ berkapasitas baterai 4.300 mAh.
Wajar lah ya, karena ukurannya juga berbeda, maka kebutuhan dayanya juga berbeda pula. Dengan kapasitas sebesar ini, rasa-rasanya baterai Note 10 bisa bertahan satu hari pemakaian dalam sekali charge penuh.
Tentunya, seri Note 10 sudah dilengkapi dengan kemampuan fast charging. Lha wong smartphone Rp 3 jutaan saja sudah punya fast charging, apalagi Galaxy Note 10 yang merupakan smartphone kelas flagship.
Galaxy Note 10 dilengkapi dengan fast charging berdaya 25 watt, sedangkan Note 10+ berdaya lebih 'wow' yang bisa menarik power hingga 45 watt.
Keduanya juga sudah dilengkapi dengan fitur wireless charging hingga 20 watt.
Seperti yang telah disebutkan di atas, keduanya memiliki kapasitas yang berbeda. Selain kapasitas RAM dan memori internal yang berbeda, perbedaan lainnya adalah Galaxy Note 10 tidak menyediakan slot micro SD. Jadi, mau tidak mau harus bisa memanfaatkan storage yang ada.
Ah, tanpa microSD pun kapasitasnya sudah cukup lega untuk menyimpan banyak file ya kan?
Sementara itu, Galaxy Note 10+ punya slot microSD hingga 1TB. Mantap!
Untuk urusan performa, keduanya sama-sama mengandalkan SoC paling baru buatan Samsung, Exynos 9825 octa-core (2x2.73 GHz, 2x2.4 GHz, 4x1.9 GHz) dan mengandalkan GPU Mali-G76 MP12.
Akhir kata, saya lebih tertarik dengan desainnya. Soal performa dan fitur, tidak perlu diragukan untuk smartphone kelas flagship. Hanya saja, soal jack audio yang hilang. Hmm...
Spesifikasi yang mantep, designya yang menggugah selera dan layarnya yang full gitu jadi pengen satu, bungkus mas :D
BalasHapusHahaha buruan bungkus Mas, saya juga pengen. 🤤
Hapus