Akankah Manchester United Jadi Pecundang Liga Champion?
Hih, gemes deh!
Aku heran kenapa Manchester United selalu gagal menang di laga penting musim ini. Entah itu di kancah domestik ataupun di ajang Liga Champion. Barusan nih (03/12), mereka kalah dari PSG pada pertandingan ke-5 penyisihan grup H dengan skor 1-3. Apalagi pertandingan itu digelar di markas Manchester United, Old Trafford.
Padahal pertandingan tersebut bisa dibilang sebagai pertandingan kunci yang menentukan apakah Bruno Fernandes akan lolos ke babak perdelapan final Liga Champion. MU hanya butuh hasil imbang dalam pertandingan melawan PSG ini. Tapi apa daya, papan skor berkata lain. Ya sudahlah.
Namun kalau dipikir ulang, aku pikir pertandingan melawan PSG kemarin bisa jadi bukan apa-apa apabila Manchester United menang kala bertandang ke markas Istanbul Basaksehir. Saat itu MU kalah dengan skor tipis 2-1. Jika saja Paul Pogba dan kawan-kawan bisa memetik kemenangan, MU tidak akan kerepotan untuk lolos ke babak selanjutnya sekarang.
Bahkan, Istanbul Basaksehir punya tiga poin hanya dari MU, sementara Paris Saint-Germain dan RB Leipzig tidak rela untuk memberi 1 poin pun kepada tim asal Turki tersebut.
Apakah Manchester United terlalu baik hati mau memberi Istanbul Basaksehir 3 poin? Tentu saja tidak. Mana ada Setan Merah yang baik hati? Hanya saja Setan Merah sudah tak lagi trengginas dan tidak semenyeramkan dulu. Tim asal Turki itulah yang lebih ngotot dan memang berniat merampas 3 poin penting itu.
Melihat klasemen sementara yang segera menjadi klasemen akhir di grup H, Manchester United memang masih menguasai puncak namun riskan untuk tumbang. Tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu punya 9 poin yang sama dengan PSG di bawahnya dan RB Leipzig di bawahnya lagi. MU hanya unggul jumlah gol.
Karena kekalahan ini, maka laga terakhir akan menjadi laga penentuan apakah Manchester United atau RB Leipzig yang akan lolos. Atau, Manchester United dan RB Leipzig yang lolos sementara PSG yang harus gugur jika kalah melawan Istanbul Basaksehir. Namun di atas angin, PSG akan menang mudah melawan Istanbul.
MU setidaknya cukup bermain imbang karena mereka masih unggul selisih jumlah gol dengan RB Leipzig. Meskipun harus kalah, MU dilarang kebobolan banyak-banyak dan PSG harus kalah dari Istanbul Basaksehir. Tapi itu susah, Bos. Mending cari menang saja.
Sebagai salah satu pendukung Manchester United sejak 2008 silam, aku sangat menyesalkan kekalahan Manchester United melawan Istanbul di Turki, dan ketika kalah 3-1 di kandang sendiri melawan PSG kemarin. Kekalahan itu sangat menyedihkan dan memalukan. Mereka datang jauh-jauh ke Turki hanya untuk memberi 3 angka kepada tuan rumah dan menyerah 3 poinnya dirampok oleh PSG di kandang sendiri.
Namun sebagai penikmat bola, ini akan menjadi pertandingan yang seru, mengingat ketiganya punya poin sama dan kesempatan yang sama untuk lolos. Kuncinya cuma satu, mereka harus saling mengalahkan lawannya untuk cari tempat yang aman dan nyaman di puncak klasemen grup H. Aku ingin melihat MU dan Leipzig bertanding dengan seru. Harus nonton!
Melihat Manchester United, aku bingung harus optimis atau pesimis. Rasanya ingin pesimis tapi mau tidak mau harus optimis, tapi kok susah. Ya, bagaimana ya? Melihat rekor, Manchester memang bagus dalam laga tandang. Tapi cuma di liga domestik saja. Di kancah Eropa tidak begitu. Apalagi Leipzig melawan MU adalah pertandingan hidup dan mati. Mereka akan berjuang mati-matian untuk mengamankan 3 poin.
Ah, Manchester United pasti juga berjuang habis-habisan.
Tidak menyerah adalah sifat Manchester United. Setiap pemain, tidak mungkin mereka akan menyerah. Itu adalah hal besar untuk pemain Manchester United. - Ole Gunnar Solskjaer
Begitu kata juru taktik mereka. Halah jemb... atan.
Aku melihat beberapa pertandingan di mana Manchester United kalah, mereka tidak punya greget lagi untuk mencoba membalikan keadaan.
Tentu saja aku berharap MU bisa menang melawan RB Leipzig di pertandingan terakhir grup H besok. MU tampak perkasa di laga perdana dengan menang tipis melawan PSG di Parc des Princes Stadium.
Aku tidak mau MU tampil seperti pecundang di Liga Champion. Terakhir kali Setan Merah juara Liga Champion adalah pada 21 Mei 2008. Pada 2009 dan 2010, mereka juga tembus partai final. Tapi sayang, selalu takluk dari Barcelona.
Posting Komentar
Posting Komentar