Percobaan Menulis tanpa Mengetik
Terakhir kali aku menulis kapan ya? Postingan terakhir di blog ini adalah ketika aku menulis sebuah pengalaman ketika mendapatkan musuh yang suka ngetroll di game Mobile Legends. Sudah sangat lama sekali.
Dan pada kesempatan kali ini aku baru bisa mengisi lagi blog ini dengan tulisan yang bisa dibilang agak random. Tapi, aku menulis tulisan ini tanpa mengetik. Aku menggunakan fitur dari Google keyboard dengan fitur voice typing-nya. Bukan karena aku yang sangat mengikuti perkembangan teknologi, tapi karena memang aku orangnya yang mageran saja.
Iya, dalam tulisan kali ini tidak akan berisi sesuatu yang bermakna atau berguna. Aku sedang mencoba menulis secara spontan dan apa yang aku ucapkan ada saat menulis postingan ini, maka itulah yang akan tertulis tanpa melalui editan berarti.
Nantinya, kemungkinan aku akan menggunakan fitur ini untuk menulis postingan ini seterusnya. Dengan begitu, aku tidak harus repot-repot mengetik dan mengurangi typo.
Setelah sekian lama, aku pikir bahwa sangat disayangkan kalau sampai blok ini tidak diisi, terbengkalai, dan dibiarkan kosong seperti hatiku. Anjay.
Lho, ternyata fitur ini juga bisa memberikan tanda baca sesuai dengan kalimat pada umumnya. Jadi, benar-benar tanpa harus mengetik sama sekali. Ini gokil sih! Apakah kalian juga pernah menggunakan fitur ini? Atau kalian punya tools lain untuk bisa mengubah suara menjadi tulisan secara otomatis yang lebih bagus dari ini.
Karena dengan menggunakan fitur ini, aku merasa punya asisten untuk mengetik dan tidak perlu repot-repot. Aku bahkan mengetik ini sambil tiduran di bawah langit-langit rumah sambil melihat cicak-cicak berkejar-kejaran. Semoga saja cicak itu tidak ngising dan menjatuhkan tainya di hadapanku.
Oh iya, aku masih punya satu hal lagi yang masih membuatku bingung. Aku tidak tahu harus menggunakan bahasa apa untuk menyebut diriku ini. Apakah menggunakan aku-kamu, lo-gue, atau saya-Anda.
Kalau menggunakan aku-kamu, rasanya agak aneh karena biasanya aku-kamu biasanya digunakan untuk orang yang sedang melakukan PDKT. Namun jika menggunakan lo-gue, agak aneh juga karena aku ini orang Jawa di mana kalau ngomong bahasa indonesia agak medok. Nggak masalah sih, soalnya kan ini dalam bentuk tulisan, bukan melafalkan secara langsung. Orang tidak akan tahu aku medok atau tidak.
Sementara, jika aku menggunakan saya-Anda, nanti kesannya kayak terlalu formal. Padahal tulisan ini kadang terlalu barbar dan frontal. Hmm... Aku jadi bingung. Entahlah, nulis aja dulu ya kan?
By the way, menulis menggunakan Google Voice typing ini kadang masih terasa agak aneh karena kecepatan otak dalam berpikir tidak diimbangi dengan kecepatan bibir saat berbicara. Begitupun dalam memilih diksi yang tepat untuk digunakan dalam sebuah kalimat.
Postingan ini hanya untuk menjajal memposting dengan Google Voice typing yang ada di keyboard Android. Mohon maaf atas ketidakjelasan tulisan ini karena memang ini tidak jelas.
Posting Komentar
Posting Komentar