[ADS] Top Ads

Amorim oh Amorim

Foto: AP/Kirsty Wigglesworth

Ruben Filipe Marques Amorim, adalah sosok pelatih muda yang karirnya cemerlang. Tentu saja, itu sebelum melatih Manchester United. Manchester United saat ini berada dalam masa sulit dan hanya berada di peringkat ke 6 dari bawah alias berada di posisi ke-15 per tanggal 19 Februari 2025.

Amorim secara resmi menggantikan Eric ten Hag pada 11 November 2024 hingga Juni 2027 dengan opsi perpanjangan satu tahun. Namun melihat performa timnya saat ini, akankah dia mampu bertahan hingga kontraknya berakhir?

Sebelum melatih Manchester United, Ruben Amorim pertama kali melatih klub Casa Pia pada 2018-2019. Tak lama berselang, pria Portugal ini ditunjuk untuk melatih klub Braga B yang kemudian diangkat untuk melatih SC Braga. Karirnya terus menanjak setelah ia direkrut untuk melatih Sporting CP dan berhasil meraih 5 gelar bersama klub asal Portugal ini termasuk meraih Liga Portugal pertama dalam 19 tahun.

Keberhasilannya melatih Sporting CP membuat Manchester United tertarik untuk memboyongnya ke Old Trafford. Apalagi di tengah situasi klub saat itu yang memutuskan untuk memecat Eric ten Hag.

Ruben Amorim adalah definisi bahwa pria sejati menyukai tantangan. Dibanding dengan kenyamanannya melatih Sporting CP, pria yang baru berusia 40 tahun 27 Januari kemarin ini memilih Manchester United sebagai tambahan CV di karir kepelatihannya.

Sayangnya, Manchester United dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Jelas sekali bahwa Ruben Amorim punya tantangan yang cukup berat saat menukangi Manchester United. Kekalahan MU melawan Tottenham 16 Februari 2025 semakin memperburuk keadaan klub.

Musim ini, Manchester United sudah mengalami 12 kekalahan dalam 25 laga, terburuk sepanjang sejarah klub sejak 51 tahun silam. Dikabarkan, pemain Manchester United sudah kehilangan kepercayaan kepada Amorim.

Masalah yang cukup kompleks menimpa klub mulai dari badai cedera dan strategi permainan dan mungkin manajemen klub yang buruk menambah pelik. Amorim ke MU dengan harus membereskan masalah di klub dan juga tuntutan untuk tetap kompetitif tentu sangat berat dan tidak mudah.

Amorim datang ke Manchester United untuk memperbaiki klub, namun saat dia datang, masalah tak kunjung usai. Berbagai masalah datang mulai dari kondisi keuangan yang tidak memungkinkan untuk merombak tim dan kini ia harus menghadapi badai cedera di MU.

Saat melawan Tottenham kemarin, Amorim bahkan hanya melakukan 1 pergantian pada menit ke-89. Hal ini menjadi pertanyaan publik atas strateginya namun dia memiliki alasan tersendiri mengapa melakukan itu.

"Ini kompetisi tersulit di dunia. Saya berusaha berhati-hati dengan mereka. Harus berusaha membaca pertandingan, pahami apa yang dilihat saat latihan. Saya merasa tim saya terus menekan untuk mencetak gol balasan, dan saya merasa tidak ingin melakukan pergantian. Tapi mereka (pemain-pemain muda) akan mendapat kesempatan bermain.”

Ya begitulah… Dia juga mengungkapkan kalau dia tidak khawatir jika harus meninggalkan Manchester lebih cepat dari masa kontraknya dalam pengakuannya kepada BBC Match of tha Day.

"Saya tidak khawatir. Saya memahami penggemar kami, dan apa yang media pikirkan. Saya benci kalah, benar-benar perasaan terburuk. Tapi sisanya tidak saya pusingkan. Saya di sini untuk membantu pemain-pemain saya. Saya memahami posisi saya, tugas saya, saya percaya diri pada kinerja saya dan saya cuma ingin memenangkan pertandingan. Posisi kami di klasemen yang menjadi kekhawatiran saya - saya tidak mencemaskan nasib saya sendiri.”

Ia juga mengatakan bahwa tidak ada yang sesuai dengan harapan dan mengakui kalau ada banyak masalah seperti cedera pemain di saat tim yang sedang kalah melulu. Cobaan berat untuk Amorim.

Selanjutnya, Manchester akan melakoni laga melawan Everton pada 22 Februari 2025. Everton sendiri saat ini berada di posisi 14 unggul 1 poin dari Manchester United.

Laga melawan Everton adalah laga yang sangat penting mengingat saat ini MU sudah kalah 12 kali dan semakin mendekati jurang degradasi. Sekocak-kocaknya keluarga Glazer, tentu tidak ingin klubnya turun kasta. Bagi Amorim, laga ini akan menjadi laga sangat penting. Bukan hanya laga melawan Everton, melainkan semua laga yang dihadapi oleh Manchester United adalah laga penting mengingat kondisi klub saat ini.

MU sudah tidak bisa lagi jika harus menelan kekalahan. Ruben Amorim tidak akan bisa tenang di MU. Hidupnya akan dipenuhi tekanan. Namun, jika ia mampu mengatasi masalah ini, mungkin ini akan mendewasakannya saat menjadi pelatih.

Bagaimana kalau Amorim dipecat? Memangnya siapa yang akan menggantikannya? Apa jaminan yang memastikan MU lebih baik dari kondisi saat ini dengan segudang permasalahannya? Pantaskah kita menyalahkan performa klub saat ini dengan hanya melihat siapa pelatihnya?

Aku lebih membela Amorim karena dia datang juga harus membersihkan dosa klub terdahulu. Semenjak pensiunnya Sir Alex Ferguson, Manchester United sudah gonta-ganti pelatih. Louis van Gaal bahkan mencemooh dan mengatakan bahwa Manchester United lebih layak sebagai klub dagang dibanding klub bola.

Bayangkan Bro, Ole Gunnar Solskjaer bahkan sudah mengamati 3 pemain bintang muda seperti Jude Belingham, Declan Rice, dan pemain andalan City saat ini Erling Halland. Padahal saat itu harganya belum semahal sekarang.

Klub terkesan ogah mengeluarkan uang untuk membeli pemain bintang. Semua permintaan pembelian pemain bintang mulai dari Moyes hingga Eric ten Hag ditolak oleh pemilik klub, dalam hal ini adalah keluarga Glazer yang terkesan pelit. Bahkan, pemilik klub ini tidak memperdulikan kondisi stadion yang dibiarkan terbengkalai. Akibatnya, Old Trafford tidak terpilih sebagai venue Euro 2028 yang akan digelar di Inggris dan Irlandia.

Spekulasi beredar bahwa pemilik klub memang tidak ingin menjuarai liga karena harus memberikan bonus kepada pemain sehingga target klub hanya sebatas lolos Liga Champions untuk mendapatkan pemasukan tanpa harus mengeluarkan bonus untuk pemain.

Kembali ke persoalan Ruben Amorim… Bagaimana ini baiknya?

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Copyright © 2023

Adittp.com ~ Berisi Kegabutan