Menjalani laga melawan Arsenal dalam kondisi tim yang sedang dihantam badai cedera, aku rasa imbang saja sudah bagus. Meskipun bermain di kandang, namun MU juga punya rekor buruk saat bermain di Old Trafford belakangan ini. Sedangkan Arsenal juga sedang mempertahankan posisinya untuk mengejar sang pemuncak klasemen Liverpool dan juga sedang ditempel Nottingham Forest di posisi ketiga.

Foto: Alex Livesey - Danehouse/Getty Images

Dominasi Arsenal di Babak Pertama

Sejak peluit tanda permainan dimulai, Arsenal mencoba mendominasi permainan. Memang, ini Old Trafford, namun tim tuan rumah hanya bisa menunggu bola. Barangkali belum panas, bek MU terlihat kurang koordinasi satu sama lain dan kewalahan ketika Arsenal melakukan pressing ketat.

Arsenal begitu nyaman memainkan bola dari kaki ke kaki. Manchester United lebih sering menunggu bola dan melancarkan serangan balik. Sayangnya, meskipun bermain dengan menumpuk pemain di belakang, lini pertahanannya terlihat mudah untuk di eksploitasi pemain Arsenal.

Beruntung, Arsenal yang menguasai jalannya laga bermain dengan tidak efektif karena tidak bisa memaksimalkan peluang yang ada. Manchester United mencoba mencari gol lewat serangan balik namun masih buntu.

Arsenal Main Tidak Efektif

Memasuki menit ke-19, Martin Ødegaard mendapat peluang melesatkan tendangan dari luar kotak penalti. Hanya saja, tendangannya terlalu lemah dan bisa ditangkap dengan baik oleh Andre Onana.

Namun, catatan bagi Onana karena dua kali melakukan tendangan kurang sempurna pada menit ke-28 sehingga bola langsung dikuasai Arsenal dan menyerang pertahanan MU. Satu menit berselang, tendangan gawang yang dilakukan Onana juga keluar lapangan pertandingan.

Terus menggempur, Arsenal medapat peluang lewat kaki Leandro Trossard yang melesatkan tendangan namun masih melenceng setelah 31 menit babak pertama berlangsung. Trossard kembali mendapat peluang emasnya pada menit ke- 33 setelah menerima umpan terukur, tapi sayang seribu sayang karena kontrol bolanya tidak sempurna sehingga bola dapat ditangkap dengan mudah oleh Onana.

Coba Serangan Balik

Cuma bisa menunggu bola, MU mencoba peruntungannya dengan upaya serangan balik cepat mengandalkan Alejandro Garnacho yang sering bergerak di sisi kiri pertahanan Arsenal. Namun tidak ada peluang berbahaya yang diciptakan.

Masuk penghujung babak pertama usai, Garnacho mendapatkan bola dan mencoba bermanuver menusuk pertahanan Arsenal. Hanya beberapa meter dari kotak penalti, Leandro Trossard terpaksa harus menghentikan pergerakan Garnacho dengan tackle keras. Wasit menghadiahi Trossard kartu kuning sekaligus memberikan peluang MU untuk mencetak gol.

Bruno Fernandes yang menjadi algojo tidak menyia-nyiakan peluang itu. Titik pelanggaran yang ideal untuk menembak bola langsung ke gawang. Boom! Benar saja, bola melesat menukik dan mengoyak jala gawang David Raya. Di bawah kendali permainan Arsenal, MU malah berhasil mencuri gol lebih dulu. 1-0 untuk Setan Merah.

Itu adalah satu-satunya peluang terbaik yang dimiliki oleh MU yang langsung dapat dikonversikan menjadi gol. Skor terjaga sampai akhir babak pertama usai. Statistik menunjukkan tuan rumah hanya mampu melesatkan dua tendangan yang mana 1 tendangan tepat sasaran sekaligus menjadi satu-satunya gol. Sedangkan Arsenal melesatkan 6 tembakan dengan 2 tembakan tepat sasaran.

Babak Kedua, Arsenal Tetap Mendominasi

Masuk babak kedua, Manchester United memainkan salah satu youngster mereka, Ayden Heaven menggantikan Leny Yoro yang cedera. Baru mulai, Arsenal mendapat serangan balik cepat lagi-lagi lewat Garnacho yang harus dihentikan dengan paksa oleh pemain bertahan Arsenal.

Joshua Zirkzee yang menjadi starter, nampak kesulitan memegang bola. Pria Belanda ini berhasil dikantongi bek-bek Arsenal. Zirkzee hampir selalu kalah dan terjatuh saat duel dengan pemain Arsenal. Sepertinya, Ruben Amorim memang butuh striker anyar yang bisa menjadi mesin gol karena Zirkzee dan Hojlund kurang produktif.

Sisi Kiri Arsenal Sering Bolong

Meskipun mendominasi, namun sisi kiri pertahanan Arsenal seringkali meninggalkan lubang yang mencoba dimanfaatkan oleh pemain MU. Beberapa kali MU melakukan serangan balik lewat sisi ini dan berhasil mengirim umpan ke kotak penalti. Sayangnya, umpan yang dilesatkan tidak mampu dikonversi menjadi gol. Jangankan jadi gol, disambut juga enggak!

Variasi Skema Tendangan Pojok Arsenal

Beberapa kali Arsenal mendapatkan peluang lewat sepak pojok. Dalam pertandingan ini, kita bisa melihat Arsenal yang memilki skema sepak pojok variatif.

Pada menit ke-50, Arsenal mencoba dengan sepak pojok pendek. Bola kemudian dialirkan ke kaki Martin Ødegaard yang berdiri lumayan bebas. Dapat ruang, pemain bernomor punggung 8 ini mencoba melakukan tendangan dari luar kotak penalti. Sayang, bola masih melambung tipis di atas gawang Onana.

Semenit berselang, Arsenal dapat kesempatan lewat sepak pojok lagi. Kali ini Arsenal melakukannya dengan memberikan bola crossing kepada Declan Rice yang berdiri sangat bebas di belakang. Tendangan voley-nya belum menemui sasaran dan melambung di atas mistar.

Ujian masih belum usai bagi MU karena bola yang dikuasai Arsenal lagi-lagi membuat Arsenal dapat peluang lagi lewat sepak pojok. Kali ini Arsenal melakukan sepak pojok dengan skema andalan yang pernah dua kali membobol gawang MU. Tapi, sepertinya MU sudah banyak berlatih mengantisipasi hal tersebut. Bola jatuh ke kaki pemain MU dan menghasilkan serangan balik cepat.

Lagi-lagi lewat sisi kiri, Garnacho memberikan umpan kepada Mazraoui. Tendangan yang dilepaskan Mazraoui dapat ditepis oleh David Raya. MU gagal menggandakan keunggulan.

Arsenal Tambah Daya Gedor

Tidak mau bertamu tanpa poin dan didekati Nottingham Forest, Arsenal mencoba meningkatkan intensitas serangannya dengan memasukkan Gabriel Martineli menggantikan Ethan Nwaneri. Bermain lebih menyerang, Arsenal justru membuat pertahanannya lebih lemah.

Hal ini dibuktikan dengan beberapa umpan terobosan Manchester United agak membahayakan pertahanan Arsenal meskipun tidak ada peluang berhasil dimanfaatkan Garnacho dan kawan-kawan.

Bukan Arsenal, peluang emas malah didapatkan MU lewat Joshua Zirkzee yang menerima umpan datar dari sayap kanan MU. Tendangan tumit yang dilakukan oleh Zirkzee berhasil ditepis David Raya. Bola berhasil diamankan oleh pemain Arsenal.

Selain itu, pertahanan MU pada pertandingan kali ini terbilang solid. Tidak seperti biasanya, bek MU hampir tidak melakukan kesalahan fatal di dalam kotak penalti sendiri. Alhasil peluang yang diciptakan Arsenal cuma sebatas tendangan spekulasi dan upaya crossing yang berhasil dimentahkan MU.

Manchester United Terus Digempur

Beberapa peluang didapatkan Arsenal tidak juga mampu menghasilkan gol. Umpan-umpan pemain Arsenal bisa diantisipasi dengan baik oleh pemain MU. Leandro Trossard juga beberapa kali melakukan tembakan namun belum menemui hasil.

Menit ke-68, Arsenal dapat peluang lewat tendangan bebas dekat dengan kotak penalti setelah Matthijs de Ligt melanggar Lewis-Skelly. Kondisi yang ideal untuk melesatkan tembakan langsung ke gawang Onana. Sayang sekali, Martin Ødegaard yang menjadi eksekutor tidak mampu memanfaatkan peluang itu. Bola tendangannya hanya membentur pagar betis yang diciptakan MU.

Arteta terlihat tidak tenang melihat timnya mendominasi namun gagal menciptakan gol. Pemain muda Manchester United, Ayden Heaven juga tampil sangat bagus malam ini.

Namun Arsenal tidak menyerah begitu saja. Gol yang selama ini dicari Arsenal akhirnya terjadi setelah Arsenal melakukan serangan dari sisi kanan menusuk ke kotak penalti kemudian memberikan umpan pendek kepada Declan Rice. Tanpa pikir panjang, bola ditendang keras melengkung ke luar dan membentur mistar sebelum akhirnya masuk ke gawang yang dijaga Onana. Kedudukan kembali selevel.

MU Tidak Tinggal Diam

Kembali imbang, kini giliran Manchester United mencoba membalas serangan Arsenal. Joshua Zirkzee yang pada pertandingan kali ini agak flop ditarik keluar digantikan oleh Rasmus Hojlund. Begitu juga Eriksen yang digantikan oleh Toby Collyer. Hasilnya, beberapa peluang tercipta mulai dari sundulan dan tendangan lemah yang semuanya dapat ditangkap dengan sempurna oleh David Raya.

Saling Serang

Seperti sama-sama tak mau berbagi 1 poin, kedua tim sempat jual-beli serangan. Meskipun Arsenal lebih banyak menyerang, namun peluang terbaik lebih banyak didapatkan oleh Manchester United.

Onana melakukan penyelamatan gemilang setelah Hojlund kehilangan bola pada menit ke-81. Wasit memutuskan bahwa itu bukan pelanggaran dan bola langsung dialirkan ke sisi kanan. Di sana, Gabriel Martinelli berdiri bebas menerima bola dan menggiringnya ke dalam kotak penalti. Tendangan keras dilesatkan Martinelli namun Onana bisa menepis bola dan hanya menghasilkan tendangan sudut.

Tak lama berselang, tepatnya pada menit ke-83, Arsenal yang mencoba melakukan serangan dari bawah malah melakukan blunder. Bola berhasil dicuri oleh pemain MU dan diberikan ke Hojlund. Sayang, Hojlund terlalu lama dalam mengambil keputusan sehingga bola dapat langsung diintersep oleh bek Arsenal.

Hilangnya peluang ini sekaligus menjadi serangan balik untuk Arsenal. Bola dengan cepat beralih ke sisi kanan pertahanan Manchester United dan diberikan ke Trossard. Untuk yang kesekian kali, tendangan Trossard tidak menemui sasaran.

Peluang emas kedua kembali didapatkan Hojlund setelah menerima umpan dari sisi kiri. Bola kembali mampu diblok bek Arsenal. Lagi dan lagi. Hojlund nampak kesal dengan dirinya sendiri setelah gagal memanfaatkan peluang tersebut. Ditambah, ia kehilangan produktivitasnya sebagai striker Manchester United akhir-akhir ini.

Menit-menit Menegangkan

Memasuki menit-menit akhir, tensi pertandingan makin bikin jantung deg-degan. Kali ini adalah Martinelli yang juga mendapatkan peluang emas keduanya. Odegaard melakukan tendangan tepat ke gawang berhasil ditepis oleh Onana. Bola memantul liar jatuh di kaki Martinelli. Sungguh disayangkan, bola sepakannya melambung di atas mistar Andre Onana di menit 90+1.

Giliran Manchester United yang diberi kesempatan emas untuk mencetak gol kemenangan. Tapi tidak semudah itu. David Raya lagi-lagi mampu menepis bola sepakan Bruno Fernandes. Namun, bola itu masih liar dan hampir masuk gawang. David Raya dengan sigap kembali melakukan penyelamatan dan menepis bola liar di mulut gawang itu. Bola kemudian dibuang menjauh oleh bek Arsenal.

Sampai berakhirnya pertandingan, skor masih 1-1. Dengan hasil ini, Manchester United masih berada di posisi 14 klasemen dan Arsenal bertengger di posisi 2. Hasil ini juga menjauhkan jarak dengan Nottingham Forest dengan selisih 4 poin lebih banyak untuk Arsenal.